Rabu, 25 Januari 2012

Bukan Cuma Mimpi

Gambar diambil dari sini

Setiap orang harus punya mimpi yang akan diwujudkan. Jangan pernah takut bermimpi tentang sesuatu yang besar, karena nggak ada yang nggak mungkin selama kita mengusahakannya dengan pantas.

Angan-angan, mimpi, cita-cita, keinginan, atau apapun kita menyebutnya adalah passion untuk menjalani hari dengan sebaik mungkin.

Saat kita bermimpi untuk menjadi seorang ilmuwan kelas dunia misalnya, hari-hari kita pastinya akan dipenuhi dengan pengamatan, penelitian, percobaan, dan mengeksplorasi ilmu segila mungkin. Disitulah kita menemukan minat, let say… hobby.

Mimpi kita ada, juga karena kita merasa punya kemampuan disana. Wait….
Memang sih ada beberapa orang yang punya mimpi tapi menurut orang lain itu nggak mungkin bisa tercapai. Mmh, terus gimana donk???

Kawan mimpi itu adalah milik kita, bukan milik siapa pun. Selama kita mampu untuk mewujudkannya, kenapa harus peduli sama orang-orang yang nggak membawa kemajuan buat pencapaian mimpi-mimpi kita itu??


Tapi, bukan berarti kita tutup telinga sama kritik dan saran yang membangun kepribadian kita. Intinyajust keep our good work, dan sama apa yang kita pengen raih, pegang kunci hidupmu sendiri!

Kawan pernah baca pernyatan ini:
Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin
Dan kenyataan hari esok adalah mimpi hari ini

[Hasan Al Bana]

Kata-kata bijak milik Hasan Al Bana ini seolah-olah hendak mengesankan bahwa kenyataan hidup itu dibangun oleh mimpi. Tentu saja bukan mimpi yang biasa kita sebut sebagai bunga tidur. Tapi mimpi disini merupakan cita-cita, keinginan, atau apapun sebutannya adalah sesuatu yang bergejolak dalam diri yang sewaktu-waktu bisa menjadi sebuah ‘ledakan’ yang nyata.

Lihat saja para ilmuwan barat telah membuktikan kata-kata Al Bana itu, bukankah Thomas Alpha Edison sebelum menemukan lampu pijar memulai dengan mimpi dan mendapat ejekan dari banyak orang yang menganggap itu cuma omong kosong. See,, apa yang terjadi kemudian orang-orang yang mengejeknya dulu hanya bisa bungkam. Bukankah sekarang kita bisa menikmati hasil ‘impian’ Edison itu.

Jadi kita memang dianjurkan untuk bermimpi dalam artian punya cita-cita dan punya upaya-upaya untuk merealisasikannya. So, jangan pernah ragu untuk merancang mimpi.
Nabi SAW. Pernah bersabda:
“mimpi-mimpi seorang mukmin merupakan bagian ke-46 dari kenabian.” (HR. Muslim, Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Out of Our Comfort Zone
Kawan,
coba kita perhatikan banyak manusia dibumi ini yang hidup dengan cita-cita yang sama. Banyak yang meraih mimpinya dengan jalan yang sama juga, wich is karena melihat kesuksesan cara yang orang lain pakai. Nggak banyak yang coba caranya sendiri tanpa mengekor keberhasilan orang lain. Belajar dari pengalaman itu boleh… tapi jangan mentahan. Coba lihat cara mereka sukses, belajarlah dari mereka, ambil baiknya, buang buruknya lalu ciptakan cara kita sendiri yang lebih spektakuler (ho ho ho…). Kalau sudah terwujud buat mimpi baru yang lebih besar, jangan keenakan disitu-situ aja! Percaya deh, kalau kita juga punya kemampuan yang lebih besar yang bisa melebihi pencapaian kita saat ini. Move from our comfort zone!.

Compromise
Kawan,
Banyak orang diluar sana yang dipaksa kompromi untuk bisa mewujudkan mimpinya. Keinginan orangtua yang nggak sejalan, kendala biaya, pemenuhan kebutuhan yang menggila, dan masih banyak lagi. Lalu, apakah mereka nyerah gitu aja?? Nggak lah!! Mereka terus maju dengan jalannya sendiri. Perbedaan keinginan dengan orangtua, bukan berarti kita harus memilih salahsatunya. Asal orangtua bahagia dan mengabaikan kebahagian kita? Nggak harus gitu kali… atau justru menentang Ortu dan memilih cara sendiri tanpa restu ortu?? Nope, nope!!

Jadi misalnya gini, Kita bisa kuliah kedokteran sambil terus mengembangkan bakat desain kita. Atau belum punya duit buat beli alat-alat musik, masih bisa kita atasi dengan pinjam teman atau studio sambil terus menabung kan?? Pasti lah teman-teman semua lebih paham hal ini.

Pokoknya yakin aja kalau enggak ada masalah yang nggak ada solusinya. Don’t take the wrong way!

Yang pasti yang namanya hambatan dalam pencapaian cita-cita akan jadi teman kita juga. Anggap saja itu hal biasa. Kita justru harus hati-hati kalau jalan kita lurus-lurus aja. Kenapa?? Nggak sedikit lho orang-orang yang diberi kemudahan, pada akhirnya jadi menggampangkan segala urusan. Hasilnya, mimpi mereka memang terwujud, tapi nggak bertahan lama.

Make some plans
Jadi, ste apa aja yang perlu kita lalui biar mimpi kita jadi nyata??

1. Sort out Our dream
Where’s your dream came from? Hobi, ambisi, persaingan ataau keinginan orantua? Hei… namanya juga mimpi biasanya kan bersumber dari banyak hal. Ambisi adalah memang benar-benar bersumber dari passion terbesar kita. Persaingan disini berarti mimpi kita untuk bisa mengalahkan pesaing kita, bisa dalam bidang apa aja, biasanya sih hal-hal yang berbau kompetisi. Kalau keinginan orantua, berarti mimpi terbesar kita adalah mewujudkan mimpi orangtua, tentunya disini sejalan dengan keinginan kita. Apapun itu berusahalah fokus dengan target pencapaian kita. Cari tahu apa yang kita perlukan untuk mencapainya, bayangkan apa yang paling kita inginkan, lalu cari jalan untuk bisa mewujudkannya.

2. Make Our ‘target book’ and Maping Our life
Ini sih kalau dianggap perlu saja kawan, kita bikin buku pencapaian. Isinya bisa daftar keinginan, dan rencana-rencana yang bakal kita jalanin. buku ini bisa menuntun kita untuk tahu sejauh mana target pencapaian kita, berapa langkah lagi kita bisa meraih mimpi. Let say buku ini sebagai peta hidup kita. Bukankah dengan peta laangkah kita bisa lebih mudah untuk menggambarkan sasaran dan tujuan yang diinginkan. Berjalanlah dijalur yang tepat sesuai mimpi kita. Carilah link yang bisa mendukung dan mengantarkan kita pada impian itu, atau paling nggak sesuatu yang bisa bikin kamu lebih dekat untuk meraih mimpi.

3. Menguatkan mimpi
Jangan melangkah selama masih ada keraguan dalam diri. Maksudnya kalau bisa kita kuatkan tekad, gambarkan mimpi dengan sangat jelas, biar lebih jelas lagi jalan yang harus kita lakukan. BTW, bukan berarti kita boleh mengalihkan tujuan kita. Menguatkan gambaran disini adalah mimpi yang benar-benar ingin kita wujudkan. Kalau belum apa-apa kita sudah mengalihkan tujuan, kapan sampainya??? Makanya, waktu kita bikin daftar pencapaian buatlah rencana cadangan, waktu menyusun peta buatlah jalan alternatif yang bisa kita tempuh kalau jalan yang kita lewati buntu. Dan terus semangat, ingat terus bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau mencoba dan berusaha. Cari pendukung orang-orang terdekat yang bisa mendorong dan membei motivasi.

4. Enjoy aja
Santai bukan berarti gak serius lho. Maksudnya kita nikmati setiap step yang kita lewati, proses yang harus kita jalani, dan semua alurnya dalam menggapai mimpi. Dengan begitu kita bakal ngerti gimana susah senangnya, dan pasti bakal berarti banget nantinya. Seperti halnya sebuah cerita, nggak Cuma soal awal dan akhir, tapi juga jalan cerita dari awal sampai bisa berakhir ditujuan yang membahagiakan dan membanggakan pastinya. Dan menikmati setiap usaha susah senang, bikin kita lebih rileks dalam menghadapi segala situasi dan risiko yang datang. Karena hal terpenting dari sebuah pencapaian suatu mimpi adalah prosesnya. Jadi bekerjalah terus, Allah, Rasul, dan orang-orang beriman akan melihat cara kerja kita (QS. At Taubah: 105).

Kawan,
Kalau tadi kita banyak membahas mimpi-mimpi yang berbau duniawi semua, itu karena segala sesuatunya ditentukan didunia. Termasuk kelak pilihan akhirat kita. jadi hal penting lainnya dari mimpi-mimpi kita, adalah harus melintasi dimensi ruang dunia yang hanya dibatasi oleh umur. Bedakan mimpi mimpi kita dengan orang lain dengan tujuan akhir kesuksesan diakhirat.
Mari tuangkan mimpi kita kedalam do’a yang bukan sekedar verbalitas tapi ke bentuk Visualitas.


14 Januari 2009
-------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar