Rabu, 25 Januari 2012

Kontes Bebal, Kontes Kecantikan



Menang tak terpandang, Kalah tak terhormat. harusnya hal ini disadari betul oleh setiap perempuan apalagi yang mengaku muslimah jika masih ada yang tertarik untuk mengikuti kontes-kontes kecantikan. Karena kontes kecantikan atau apapun hal sejenisnya sebenarnya merupakan salah satu eksploitasi kapitalisme global terhadap perempuan. Sebuah perangkap kapitalisasi dengan menjebak para perempuan dalam eksploitasi. Tubuh perempuan dijadikan komoditas guna melanggengkan perputaran ekonomi kapitalis. dengan berdalih sebagai kebebasan berekspresi, perempuan didorong untuk menanggalkan rasa malunya. Didoktrin untuk menghargai tubuhnya secara fisik an sich, bahkan sebatas nilai mata uang.

Kini tak sedikit muslimah yang terjebak dalam fenomena ini, tanpa sadar telah menjadi bagian dari eksploitasi. Disibukkan untuk hanya memikirkan penampilan lahiriah dan mengabaikan aspek-aspek ruhiyah.

bahkan berani berusaha untuk melepaskan diri dari syariat Islam yang dianggap membelenggu kebebasan berekspresi. Padahal Islam sangat memuliakan perempuan. Berbagai syariat yang berhubungan khusus dengan perempuan sebenarnya untuk menjaga perempuan agar tidak terjebak pada eksploitasi.

Lalu benarkah yang dicari dalam setiap kontes kecantikan sosok gadis pintar, berbudi luhur dan berintelegensia tinggi? lalu mengapa kecantikan fisik menjadi modal utama yang dinilai hanya setiap inchi dari lekuk tubuh perempuan. Itu semua karena tujuan kegiatan ini tak lain hanya untuk meraup keuntungan berbisnis yang mengenyampingkan etika.


Masihkah kita berpikir bahwa ajang kontes kecantikan seperti ini memiliki manfaat?

-----------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar